Judul:
Pulang
Penulis:
Tere Liye
Penerbit:
Republika
Cetakan:
I, September 2015
Tebal:
iv + 400 hlm
Cerita
dalam novel ini sungguh absurd. Saya tidak tahu persis settingnya dimana,
kecuali pedalaman Sumatera. Di sini hanya disebut ibu kota dan pelabuhan.
Selain itu, bagaimana bisa tokoh utama sebagai tukang jagal orang tapi punya
hati yang baik, tidak pernah memakan dan minum yang dilarang agama (Islam),
seperti babi dan wiski. Yang saya sayangkan, tidak ada pula kisah cintanya.
Masa iya lelaki muda, tampan, pintar, kuat, tidak mengalami jatuh cinta? Atau
paling tidak dimunculkan satu tokoh wanita yang menaksir atau ditaksir lelaki
itu. Bukankah itu absurd? Kisah dalam novel ini seperti dalam film-film ala
Hollywood. Jagoannya menang terus, dan suatu ketika kalah, namun di akhir
cerita dia menang. Benar-benar heroik dan one man show.
Meskipun
begitu aku menikmatinya. Ceritanya begitu mengalir. Tere Liye memang tidak
diragukan lagi dengan racikannya. Pulang adalah novel kesekiannya. Tentu
pengalaman dalam menulis novelnya sudah lihai. Hampir semua karyanya mengalami
cetak ulang. Bahkan sudah ada pula yang difilmkan.
Novel
ini berkisah tentang seorang lelaki yang dijuluki sebagai “ Si Babi Hutan”,
karena berhasil melawan babi pada saat berburu di pedalaman hutan Sumatera. Terlahir
dari seorang ayah penjagal dan ibu yang taat beragama, lelaki ini tumbuh dalam
kondisi yang serba kontras. Ketangkasan dan kekuatan fisiknya menurun dari
ayahnya, sedang kecerdasan dan kekuatan prinsipnya menurun dari ibunya. Ia
bekerja di tempat dulu ayahnya bekerja sebagai penjagal, yaitu di keluarga
Tong. Pemimpinnya biasa disebut tauke. Tauke ini mempunyai banyak perusahaan,
termasuk bank. Bisnisnya penuh dengan muslihat. Apabila ada pihak yang
membahayakan perusahaannya, maka para penjaga itulah yang akan menanganinya,
salah satunya lelaki ini.
Di
antara penjagal, lelaki ini agak berbeda. Karakternya mengandung simpati tauke
muda. Lelaki ini dianggap lebih pantas mengasah otaknya ketimbang fisiknya. Ia
kemudian diajari pelbagai macam ilmu pengetahuan dan bahkan dikuliahkan di
Amerika. Dus, ia tidak hanya piawai dalam menjagal orang, tetapi juga pintar
dengan gagasan, siasat, dan manajemen perusahaan sang tauke. Ia digambarkan sebagai
prototipe lelaki sempurna: kuat, cerdas, dan berkarakter. Ia digadang-gadang
sebagai pemimpin masa depan perusahaan tauke muda.
Dalam
sebuah kesempatan terjadi pengkhianatan di dalam perusahaan. Salah seorang
kepercayaan tauke hendak mengkudeta pimpinan perusahaan, dia melakukan makar.
Lelaki ini merasa kecolongan dengan peristiwa itu. Dia merasa ceroboh dan
lalai, tidak menyadari sedari awal tanda-tanda pengkhianatan dari kawannya itu.
Pengkhianatan itu menyebabkan tauke muda, pucuk pimpinan perusahaan, mati pada
saat pelarian. Lelaki itu cuma pingsan, dan diselamatkan oleh Tuanku Imam, kakak
dari ibunya. Setelah sembuh dan pulih, dia pun menyusun rencana untuk merebut
kembali kantor pusat keluarga Tong tersebut.
Shadow
Economy
Selain
novelis, profesi Tere Liye adalah akuntan. Ia tentu tahu banyak seluk-beluk
dunia ekonomi, baik makro maupun mikro. Isu yang krusial yang diangkat Tere
Liye dalam novel ini adalah Shadow Economy. Secara gamblang, Tere
menjelaskan dalam novel ini bahwa Shadow economy adalah ekonomi yang
berjalan di ruang hitam, biasa disebut juga black market atau underground
economy. Bentuknya bisa berupa pencucian uang, perdagangan senjata,
transportasi, properti, minyak bumi, valas, pasar modal, retail, teknologi,
hingga penemuan dunia medis yang tidak ternilai, yang semuanya dikendalikan
oleh institusi pasar gelap.
Mereka
yang terlibat dalam shadow economy punya pengaruh yang luar biasa.
Jaringannya bisa ke negara-negara lain. Bahkan, kekuasaan mereka bisa
mempengaruhi pemerintahan sebuah negara. Mereka tak tersentuh oleh hukum.
Mereka menguasai hampir seluruh aspek ekonomi. Tere Liye dengan apik
menggambarkan cara kerja pelaku shadow Economy, seperti melobi calon
presiden, menghabisi para pesaing bisnisnya, ikut jaringan internasional,
mengangkat para aparat keamanan untuk dijadikan tameng, dan lain-lain.
Isu
yang diangkat Tere Liye mampu membuka relung kesadaran kita akan dunia ekonomi
global, termasuk di Indonesia. Boleh jadi gonjang-ganjing yang terjadi di
Indonesia ini adalah gambaran nyata tentang peran shadow economy ini.
Lantas,
mengapa novel ini diberi judul Pulang? Awalnya saya menduga perihal
kepulangan si Bujang ini ke kampung halamannya, berziarah ke orangtuanya, tapi
rupanya bukan. Pulang di sini dihubungkan suara adzan yang dikuping
tokoh utama pada saat dia berada di rumahnya Tuanku Imam Muda. Detailnya Anda
baca sendiri. []
7 komentar:
Wah... paragraf awal bikin saya melotot. Sudut pandang yg apik mas. Suka...
Ini satu-satunya buku yang saya baca sampai selesai karya Tere Liye. Lumayan bagus
Review Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas
Bagus sekali gan, makasih sudah berbagi gan...
idnplay poker domino
idn poker versi terbaru
idn poker versi 1.1.14.0
Thanks for sharing this site very good dadu online terpercaya
Good job i will share this site and bookmark this site poker online terpercaya
Ada satu wanita di novel lanjutannya, pergi. Adalah maria, anak dari kepala keluarga shadow di makau, yang kalah tanding pistol dengan bujang. Menurut saya bukan cuma bujang, bajingan yg tidak menyentuh sesuatu yg haram. Ada juga yang sebahagian demikian, intinya tetap memegang prinsipnya, meskipun kelakuannya brutal. Ingat, manusia selalu tetap punya kelemahan, disisi semua kelebihannya.
Pemainan Poker terbaik dan terpercaya tahun 2019, Ayok..kunjungi...
Situs IDNPlay Poker
IDN Poker Terpercaya
Poker Online IDNPlay
IDNPlay Indonesia
Posting Komentar