Jumat, Februari 13, 2015

Buku Masterpiece



Gila ya mereka bisa menulis sedetail itu. Yang  saya maksud mereka di sini adalah Philip K. Hitti dan Walter Isaacson. Tidak hanya detail tetapi juga tebal. Hitti menulis History of The Arabs dan Isaacson menulis Steve Jobs. Saya salut dengan mereka yang dapat menulis dengan sedetail dan setebal itu. Tak berhenti di situ, karya mereka juga mengalami cetak ulang berkali-kali. Ke depannya masih potensial untuk terus dicetak dan diterjemahkan ke pelbagai bahasa.

Philip K Hitti adalah sejarawan ternama tentang dunia Arab dan sarjana terkemuka. Ia seorang profesor sastra Semit dan ketua jurusan Bahasa dan Sastra Timur. Gelar doktornya ia dapatkan di Princeton University. Daniel Macmillan sebagai orang yang meminta Hitti untuk menulis buku tersebut pada tahun 1927. Draftnya baru selesai 3 tahun kemudian. Ketebalannya mencapai 981 halaman.

Terbit pertama kali pada 1937. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa seperti bahasa Arab, Spanyol, Urdu, Italia, Kroasia, Polandia, dan termasuk Indonesia (diterbitkan oleh Serambi). Buku tersebut melahirkan puluhan artikel ulasan dari para pakar di negara masing-masing.

Senada juga dengan Walter Isaacson. Bukunya dengan ketebalan 756 halaman, diproses bertahun-tahun. Ia melakukan wawancara lebih dari empat puluh kali dengan Jobs selama dua tahun, serta wawancara dengan seratus anggota keluarga, sahabat, musuh, pesaing, dan kolega Jobs. Walter adalah CEO Aspen Institute. Pernah menjadi pemimpin CNN dan manajer editor Time. Sebelumnya ia pernah menulis Einstein: His Life and Universe, Benjamin Franklin: An American Life, dan Kissinger: A Biography.

Saya belum punya data buku tersebut sudah diterjemahkan ke dalam bahasa mana saja. Tapi yang jelas buku tersebut sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Bentang Pustaka. Edisi Indonesia sendiri sudah mengalami cetak ulang sebanyak 3 kali. Masih potensial untuk cetak ulang di bulan-bulan maupun tahun-tahun berikutnya. Karena ini adalah buku babon tentang Jobs. Tidak ada yang mampu menandingi kedetailannya.  

Barangkali kedua buku tersebut bisa dikatakan sebagai masterpiece. Masterpiece adalah karya agung yang selalu dikenang orang dan identik dengan penulisnya. Karyanya begitu melekat pada sang penulisnya. Kondisi buku Hitti dan Isaacson mirip juga dengan buku Nurcholish Madjid (Cak Nur) yang berjudul Islam: Doktrin dan Peradaban. Tebalnya mencapai 612 halaman. Banyak orang menyebut buku ini sebagai masterpiece –nya Cak Nur, karena merekam pikiran-pikiran pentingnya. Buku ini juga hingga kini masih dicetak ulang.

Di antara buku masterpiece yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia adalah Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer, yaitu Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah KacaKarya itu begitu melekat pada diri Pram. Ihya Ulumiddin, Muqaddimah, Al-Qanun Fiththib, adalah beberapa contoh kitab masterpiece dalam literatur keislaman klasik (turats). Masih banyak lagi buku-buku yang bisa dimasukkan kategori masterpiece.

Tidak ada batasan ajeg sebenarnya untuk menentukan kriteria buku masterpiece. Tapi paling tidak, kita dapat gambaran bagus bagaimana wujud buku masterpiece itu dengan melihat buku-buku yang saya sebut di atas. Mungkin kita bisa menakarnya apakah buku ini termasuk masterpiece atau bukan. Saya berharap penerbit terus menerbitkan buku-buku semacam ini.[]

M. Iqbal Dawami, bergiat di komunitas TADARUS BUKU

Tidak ada komentar: