Dimuat di SINDO, Minggu 14 Februari 2010
Judul: The Magic of Talking
Penulis: Leil Lowndes
Penerjemah: Ratih Ramelan, dkk.
Penerbit: Ufuk, Jakarta
Cetakan: I, Desember 2009
Tebal: 574 halaman
---------------------
Bertahun-tahun silam, guru drama Leil Lowndes begitu kecewa atas akting buruknya. Ia pun berteriak,“Tidak! Tidak! Tubuhmu bertentangan dengan kata-katamu. Setiap gerakan kecil dan setiap posisi tubuh mencerminkan pikiranmu. Wajahmu dapat membentuk tujuh ribu ekspresi yang berbeda, dan setiap darinya menampilkan secaratepatsiapadirimudanapa yang sedang kau pikirkan.” Lalu ia mengatakan sesuatu yang tidak akan pernah Lowndes lupakan, “Dan tubuhmu! Caramu bergerak merupakan otobiografimu dalam bentuk gerakan.”
Lowndes diam-diam mengamini perkataan gurunya itu. Dan dari situ ia menyadari betapa pentingnya bahasa tubuh menyokong kesuksesan hidup seseorang. Dalam panggung kehidupan setiap gerakan yang dilakukan,tanpa disadari menceritakan kisah hidup. Anjing dapat mendengar suara yang tidak bisa kita dengar. Kelelawar mampu melihat bendabenda dalam kegelapan yang tak mampu kita lihat.
Sementara itu, manusia melakukan gerakan di bawah sadar, tetapi mampu memberikan daya luar biasa dalam menarik atau menolak. Setiap senyum, cemberut, dan setiap kata yang diucapkan, dapat mengarahkan orang lain kepada anda atau menjauhkan mereka dari anda. Lowndes bercerita jika ada dua orang yang berada dalam kotak, yang dihubungkan dengan rangkaian untuk merekam aliran sinyal di antara keduanya, maka sebanyak 10.000 unit informasi akan mengalir per detiknya.
Ia pun mengutip salah seorang pakar komunikasi dari University of Pennsylvania, “Kemungkinan besar, upaya-upaya seumur hidup dari separuh populasi orang dewasa di Amerika akan diperlukan untuk menyortir unit-unit interaksi antara dua subjek dalam satu jam.” Dengan sejuta aksi cerdik dan reaksi di antara manusia,dapatkah kita memunculkan kiat-kiat konkret demi membuat komunikasi kita jelas, mantap, kredibel, dan karismatik?
Demi menemukan jawaban atas pertanyaan di atas,Lowndes membaca setiap buku tentang kecakapan komunikasi,karisma,dan keselarasan di antara manusia.Ia juga melakukan ratusan studi di seluruh dunia terhadap kualitas yang terkait dengan kepemimpinan dan kredibilitas. Para pakar sosial pun tidak kenal lelah dalam mencari formulanya.
Lowndes menyadari bahwa dunia saat ini sudah berbeda dengan abad ke-19 sehingga kita memerlukan formula baru dalam meraih kesuksesan.Demi menemukannya, ia mengamati para superstar saat ini. Ia amati cara-cara yang digunakan oleh para sales ternama, pembicara ulung, agamawan terkemuka, pemikat andal, dan para atlet berprestasi. Selain itu, saat bersama para pemimpin sukses,Lowndes menganalisis bahasa tubuh dan ekspresi wajah mereka. ia mendengarkan dengan saksama percakapan,waktu, dan pilihan kata mereka.
Ia melihat saat mereka berurusan dengan keluarga, teman, rekan, dan lawan mereka. Setiap kali ia meliha tkeajaiban dalam komunikasi mereka, “Saya meminta mereka untuk menjelaskannya”. Kemudian mereka sama-sama menganalisis, dan ia pun lalu mengubahnya menjadi kiat-kiat yang dapat dimanfaatkan oleh orang lain. Penemuannya itu ia tuangkan dalam buku ini. Lewat karyanya ini, Lowndes mendapati bangunan kualitas yang mendorong kesuksesan mereka.
Setelah membangun kiat-kiat tersebut, ia mulai memperkenalkannya kepada orang-orang di penjuru negeri. Hasilnya, klien-kliennya pun banyak dari mereka para eksekutif perusahaan dan kalangan lainnya. Secara spesifik, buku ini membimbing kita tentang, misalnya bagaimana menarik seseorang tanpa kata-kata; bagaimana mengetahui apa yang harus dikatakan anda mengatakan “Hai”; bagaimana berbicara layaknya orang penting; bagaimana bisa ikut ambil bagian dalam percakapan apa pun; bagaimana agar terdengar, seperti bagian dari mereka; bagaimana membedakan antara pujian dan kata-kata menjilat; dan bagaimana menjadikan pesta menguntungkan sebagaimana seorang politisi memperluas jaringan.
Membaca buku menyadarkan kita betapa pentingnya menggunakan bahasa tubuh yang baik. Memperbaiki bahasa tubuh dapat membuat perbedaan yang besar ketika seseorang menilai kepribadian anda. Bahasa tubuh yang baik dapat menunjukkan bahwa anda memiliki kecakapan, daya pikat dan suasana hati yang positif. Sebagai contoh: jika anda sering tersenyum, anda akan merasakan lebih bahagia.
Jika anda duduk dengan tegap, anda akan merasakan lebih energik. Jika anda melambatkan gerakan anda (tidak terburu-buru), anda akan merasakan lebih tenang. Contoh yang lebih konkret lagi adalah perihal beberapa bahasa tubuh yang perlu anda perhatikan ketika berbicara dengan seseorang. Ketika ada orang terkoneksi dan melakukan hubungan pembicaraan yang positif,mereka secara tidak sadar akan saling berkaca satu sama lain.
Dalam arti anda akan sedikit meniru bahasa tubuh lawan bicara anda,begitu juga sebaliknya. Dari situ anda dapat juga melakukan teknik berkaca yang proaktif (dengan sadar) untuk lebih meningkatkan kualitas hubungan anda dan lawan bicara anda. Sebagai contoh, jika lawan bicara anda sedikit mencondongkan badannya ke depan, anda dapat juga mencondongkan badan anda ke depan. Jika lawan bicara anda menaruh satu tangannya di atas meja, anda juga dapat melakukan hal yang sama.
Namun,tetap perlu diingat, jangan melakukan gerakan tiruan dengan jeda waktu yang sangat singkat dan hampir semua gerakan ditiru. Apa yang anda rasakan akan tersalur lewat bahasa tubuh dan dapat menjadi perbedaan yang besar terhadap kualitas hubungan anda dan lawan bicara anda.Tetaplah jaga sikap yang positif, terbuka dan santai.(*)
M. Iqbal Dawami, penikmat teh dan gogodoh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar