Senin, Agustus 25, 2008

Bukan Kisah Biasa



Judul Buku: Andy's Corner, Kumpulan Curahan Hati Andy F. Noya
Penulis: Andy F.Noya
Penerbit: Bentang Pustaka
Edisi: 1, Agustus 2008
Tebal: xii +148 halaman

Ada kabar gembira bagi pecinta Kick Andy di Metro TV maupun di website-nya, yang tidak punya waktu untuk menonton maupun membacanya di internet. Kini telah hadir dalam bentuk buku dengan judul Andy's Corner, Kumpulan Curahan Hati Andy F. Noya.

Tentu Andy's Corner versi cetak (baca: buku) patut disambut gembira, karena memberikan akses yang sangat luas. Semua kalangan dapat kesempatan untuk membacanya, terutama di kota-kota kecil maupun di pedesaan yang masih awam dengan dunia internet.

Namun harus diakui, buku setebal 148 halaman dan berisi 21 kumpulan tulisan Andy Noya ini diambil dan dipilah-pilah dari kolom Andy's Corner di website Kick Andy. Pemilihan tulisan-tulisannya sangat tepat dan beragam, bahkan tidak biasa kisah-kisah yang ditampilkannya. Pemimpin Timor Leste, Xanana Gusmao, misalnya, yang dianggap sebagai penjahat perang oleh kebanyakan orang, diangkat kisahnya oleh Andy Noya. Tujuannya adalah memberikan pelajaran hidup untuk arif dan bijaksana.

Hal yang tak kalah 'tidak biasanya' lagi adalah mengulas tokoh-tokoh eks PKI dengan mendatangkan tokoh PKI, Sobron Aidit. Sepintas pembaca akan bertanya-tanya, apa maksud Andy menyuguhkan kisah-kisah seperti itu? Pembaca akan mendapat jawabannya di setiap selesai kisah-kisahnya. Dan terkait dengan kisah di atas, jawabnya adalah bahwa bagaimanapun juga, dendam tidak akan membuat hidup kita menjadi lebih nyaman maupun bahagia.

Memang, kisah-kisah dalam buku Andy Noya yang satu ini tidak biasa. Dia melawan arus dari kesepakatan publik perihal kisah-kisahnya. Satunya lagi adalah kisah group musik Kangen Band. Group musik satu ini entah mengapa di kalangan remaja mendapat kesan negatif. Mereka mencaci dan memaki Kangen Band yang berasal dari Lampung ini.

Kebanyakan dari mereka adalah alasan yang tidak rasional, seperti sentimen atas para personilnya yang kebanyakan dari kelas "rendahan". Vokalisnya, misalnya adalah mantan pedagang es dawet.

Nah, justru Kick Andy merasa tertantang dengan keadaan seperti itu. Dan diangkatlah topik Kangen Band. Bagaimanapun, pikir Andy Noya, Kangen Band terlihat sukses dalam persaingan belantara musik Indonesia yang sangat ketat ini. Dan kesuksesannya itu adalah berkat kerja keras mereka. Untuk itulah, Kangen Band, layak diapresiasi dan patut dijadikan teladan.

Uniknya, buku yang ditulis Andy Noya ini, banyak bercerita juga mengenai kehidupan pribadinya. Dia menggambarkan dirinya sejak bocah hingga dewasa, mengangkat beberapa cuplikan pengalaman yang bisa dibilang kelabu.

Dia bercerita tentang masa kecilnya yang sudah mengalami broken home. Dia juga pemalu karena mempunyai ayah hanya seorang montir mesin tik. Hal itu adalah keadaan yang sebenarnya wajar dialami oleh anak-anak yang memang sedang membutuhkan sandaran dan perlindungan. Andy bercerita demikian sebenarnya untuk menunjukkan kepada seorang Fifi—siswa kelas 2 SMP—yang merasa malu sampai nekat mau bunuh diri karena mempunyai ayah seorang tukang bubur, bahwa dia tidaklah sendirian. Dirinya pun mengalami juga, dulu. Untuk itu Andy memberi palajaran pada Fifi agar tidak usah malu mempunyai ayah tukang bubur, tapi mestinya bangga, karena ayahnya—seperti halnya ayah Andy—bekerja demi dia, demi Fifi dan Andy.

Buku Andy's Corner adalah buku kedua Andy yang ditulisnya. Pada launching buku pertama, Wapres Yusuf Kalla adalah orang pertama yang diberinya, sedang pada launching buku keduanya, adalah Ibu Ana yang mendapat penghormatan tersebut dari Andy. Ibu Ana adalah guru kelas 4 SD Andy Noya. Tentu saja ada alasan mengapa ibu Ana yang dipilih Andy untuk mendapatkan penghargaan itu.

Bisa kita lihat pada buku ini sendiri, pada sub judul—laskar pelangi—bagi Andy ibu Ana adalah guru yang sangat berarti dibanding guru-gurunya yang lain. Betapa tidak, pada saat kelas 4 Andy kecil sering bolos sekolah. Suatu hari saat dia membolos selama 2 hari, ibu Ana dengan mencarter becak menuju rumah Andy. Dia membujuk Andy untuk sekolah, dan juga ikut lomba antar bintang kelas. Tentu saja bukan tanpa perhitungan ibu Ana menyuruh Andy untuk ikut lomba tersebut, karena memang Andy—walau sering bolos—adalah siswa yang cerdas.

Tidak hanya itu, ibu Ana pula yang sering memotivasi Andy untuk percaya diri dan rajin sekolah, agar kelak suatu saat Andy menjadi orang sukses. Bahkan ibu Ana juga yang "meramal" bahwa Andy akan sukses menjadi seorang wartawan. Dus, pantaslah Andy memberi buku keduanya kepada Ibu Ana sebagai orang pertama yang diberinya.

Walhasil, buku ini sungguh tak kalah istimewanya dengan buku pertamanya. Mesti tergolong tipis, buku Andy's Corner, Kumpulan Curahan Hati Andy F. Noya ini sangat berbobot. Kisah-kisahnya begitu menggugah dan inspiratif. Tak menutup kemungkinan bagi Anda yang kehilangan motivasi, akan terdongkrak kembali setelah membaca buku ini.

Tidak ada komentar: